Pengertian dan Contoh Majas Metafora [Lengkap]
![Pengertian dan Contoh Majas Metafora [Lengkap]](/wp-content/uploads/2019/10/utama-65.jpg)
Majas adalah gaya bahasa yang bersifat imajinatif dan ekspresif dalam pembuatan karya sastra seperti novel, puisi, pantun, cerpen, dan lainnya. Tujuan majas adalah memperindah sebuah karya sehingga nilai estetika dari karya tersebut bertambah. Pada ulasan kali ini akan dikupas tuntas mengenai salah satu jenis majas, yaitu majas metafora. Simak baik-baik ya!
Pengertian Majas Metafora
![Pengertian dan Contoh Majas Metafora [Lengkap]](/wp-content/uploads/2019/10/5-41.jpg)
Apa itu Majas Metafora (metaphor)? Majas Metafora adalah gaya bahasa dalam karya sastra yang memiliki makna kiasan untuk menggambarkan sebuah objek dengan perbandingan langsung karena sifatnya sama atau hampir sama dengan objek lainnya. Majas metafora dalam arti lain juga disebut sebagai ungkapan langsung perbandingan analogi dengan menggunakan kata atau frasa yang bukan makna sebenarnya namun menjelaskan perbandingan atau persamaan suatu objek dengan objek lainnya. Penggunaan majas metafora juga bisa digunakan untuk mengatasi pilihan kata dari ekspresi penulis yang terbatas. Ciri-ciri majas metafora adalah:
- Kata atau frasa memiliki makna kiasan yang sifatnya menyamakan atau membandingkan suatu objek dengan objek lain
- Bisa menggunakan perbandingan langsung tanpa kata pembanding seperti bagaikan, laksana, atau bak
- Tidak menggunakan kata penghubung atau konjungsi pada kalimatnya
Sedangkan jenis-jenis majas metafora antara lain:
Metafora in Praesentia adalah majas dimana objek yang hendak dibandingkan disampaikan bersama dengan pembanding nya sehingga maknanya eksplisit.
Contoh: Ayu adalah kembang desa yang menarik perhatian banyak pria di Desa Tirtoyudo. Kembang desa bermakna bahwa Ayu adalah gadis yang cantik.
Majas in Absentia adalah majas yang mengungkapkan makna implisit sehingga banyak disalahartikan oleh pembaca karena terjadi penyimpangan makna.
Contoh: Banyak pria di Desa Kencana yang berkeinginan mempersunting mawar desa itu. Mawar desa berarti wanita cantik atau wanita belum menikah.
Baca juga : Contoh Cerpen
Contoh Majas Metafora dalam Kalimat

- Ibu Siti memeluk buah hatinya dengan erat
- Sinta yang menjadi kutu buku di kelasnya menjadi juara kelas
- Si lintah darat itu kembali datang ke rumah tetanggaku
- Pasar Besar habis terbakar dilalap si jago merah
- Ivan menjadi anak emas di sekolah barunya
- Salah satu bunga bangsa negara ini adalah pelajar
- Bayu rela menjadi tulang punggung keluarga sejak ayahnya sakit-sakitan
- Kita tidak boleh sembarangan menuduh seseorang sebagai kambing hitam
- Diko sangat senang melihat dewi malam telah kembali datang
- Pancaran raja siang perlahan mulai menghilang
- Ando adalah buaya darat yang sangat terkenal
- Kisah percintaan tidak selalu bermuara di sebuah pernikahan
- Orang sombong itu tebal hati dengan orang-orang di sekitarnya
- Jangan menjadi seseorang dengan mulut harimau sebab akan dijauhi oleh teman-teman di sekitar
- Ayahku adalah tangan kanan perusahaan konveksi baju
- Gita adalah turunan darah biru dari keluarga ibunya
- Udin dianggap cuci tangan terkait masalah yang dihadapi permasalahannya
- Negara harus waspada terhadap tikus berdasi di pemerintahan
- Orang-orang sedang membicarakan Santi yang akhir-akhir ini menjadi buah bibir masyarakat
- Lelaki pemabuk itu menjadi sampah masyarakat di desanya
- Hindari berdebat dengan orang berkepala batu sebab akan rumit urusannya
- Indah membawa buah tangan dari Semarang
- Adikku menjadi bunga desa sejak kecil
- Jadilah seseorang yang ringan tangan
- Fiko harus tutup mulut agar rahasia Lia tidak menyebar
- Jangan berkecil hati saat kalah
- Sudah lama nenek Ijah hidup sebatang kara
- Gadis itu menjadi naik darah karena perkataan teman-temannya
- Grup Band Ungu sedang naik daun karena lagu baru yang dirilis nya
- Jadilah pria yang rendah hati diantara teman-temanmu
Baca juga : Teks Deskripsi
Contoh Majas Metafora dalam Pantun

Mancing ikan dengan kawat
Lalu dimakan bersama Irwan
Rudi itu buaya darat
Jangan mau jika diajak kencan
Arti dari majas metafora buaya darat adalah laki-laki tersebut tidak memilki sifat setia sehingga wanita harus berhati-hati terhadapnya.
Jalan sore dengan Puji
Kembali pulang membeli ketan
Aduh gadis itu cantik sekali
Bagaikan mutiara di lautan
Arti maja metafora mutiara adalah bahwa gadis tersebut adalah orag yang sangat cantik sekali.
Baca juga : Kumpulan Syair
Contoh Majas Metafora dalam Novel

Berikut adalah contoh majas metafora dalam Novel Laskar Pelangi:
- Ia adalah kambing hitam tempat tumpuhan semua kesalahan
Kambing hitam adalah orang yang selalu dipersalahkan atau dipojokkan padahal kenyataannya belum tentu ia bersalah.
- Komunitas ini selalu tipikal rendah hati dan pekerja keras
Rendah hati artinya orang tersebut tidak sombong dan berperilaku baik.
- Pikiran ayahku melayang-layang ke pasar pagi atau ke karamba di tepian laut
Melayang-layang bermakna bahwa pemikiran ayah tidak fokus ke satu tujuan tetapi tertuju ke pasar pagi atau ke karamba.
- Gadis kecil berkerudung itu memang keras kepala luar biasa
Maksud dari majas metafora keras kepala adalah jika gadis itu tidak mau mendengarkan nasihat yang diberikan orang lain.
Sedangkan majas metafora ini terdapat di Novel Sang Pemimpi:
- Sorot matanya dan gerak geriknya sedingin es
Majas metafora ini berusaha membandingkan sorot mata dengan es dingin yang maknanya berarti menggambarkan gerak seseorang yang dingin dan kaku.
- Pak Mustar berubah menjadi monster karena anak lelaki satu-satunya tidak diterima di SMA Negeri itu
Arti dari monster dalam novel tersebut adalah wajah Pak Mustar sangat mengerikan karena anaknya tidak diterima di SMA itu.
- Pak Mustar menjadi seorang guru bertangan besi
Bertangan besi adalah majas metafora yang menggambarkan bahwa beliau termasuk guru disiplin dan keras saat mengajar.
- Hari ini seperti hari Colombus menemukan Amerika
Majas metafora yang diungkapkan dalam novel tersebut adalah hari bersejarah seperti sejarah Colombus yang menemukan Amerika.
Baca juga : Contoh Jurnal
Contoh Majas Metafora dalam Puisi

7 Alasan Mencela Diriku
Karya: Kahlil Gibran
Tujuh kali aku pernah mencela jiwaku
pertama kali ketika aku melihatnya lemah
padahal seharusnya ia bisa kuat
Kedua kali ketika melihatnya berjalan terjongket-jongket
di hadapan orang yang lumpuh
Ketiga kali ketika berhadapan dengan pilihan yang sulit dan mudah
ia memilih yang mudah
Keempat kalinya, ketika ia melakukan kesalahan dan coba menghibur diri
dengan mengatakan bahwa semua orang juga melakukan kesalahan
Kelima kali, ia menghindar karena takut, lalu mengatakannya sebagai sabar
Keenam kali, ketika ia mengejek kepada seraut wajah buruk
padahal ia tahu, bahwa wajah itu adalah salah satu topeng yang sering ia pakai
Dan ketujuh, ketika ia menyanyikan lagu pujian dan menganggap itu sebagai suatu yang bermanfaat
Berdasarkan puisi di atas, majas metafora yang dijumpai adalah pada kalimat “Tujuh kali aku pernah mencela jiwaku.” Arti dari kalimat mencela jiwaku adalah merendahkan diri sendiri. Sehingga di dalam puisi tersebut dijelaskan bahwa penulis merasa sedih karena sudah 7 kali direndahkan dirinya oleh orang lain.
Baca juga : Puisi Roman Picisan
Demikian pengertian majas metafora, ciri-ciri metafora, dan contoh-contoh majas metafora yang terdapat di dalam kalimat, pantun, serta novel Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi. Semoga artikel ini bermanfaat.